MAKALAH DESAIN DAN KEMASAN PRODUK
Kelompok 4
Anggota :
Dahlia
Nurul Hikmah
Izmi
Rohimah
Nurul
Anisa
Rossi
Lestari
Sifa
Nurfadilah
Silvia
Rahmawati
SMK BHAKTI KENCANA CIAMIS
Tahun Ajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum,wr.wb.
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya
layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena atas limpahan karunia-Nya.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad
Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak
untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar
hatinya kebaikan. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah
Penulis membuat makalah
dengan berjudul “Desain dan Kemasan Produk”. Sebab untuk
memenuhi tugas mata pelajaran KWU.
Banyak kesulitan dan hambatan yang
Penulis hadapi dalam membuat tugas makalah ini tapi dengan semangat dan
kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga Penulis mampu
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan
ini. Penulis menyimpulkan bahwa tugas
Makalah “Desain dan Kemasan Produk” ini masih belum sempurna,
oleh karena itu Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas
kelompok ini dan bermanfaat bagi Penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis
Bab I
PENDAULUAN
A. Latar Belakang
Suatu persaingan
yang kompetitif akan memicu pemilik usaha untuk senantiasa berfikir kreatif dan
inovatif agar usahanya unggul dan menjadi berbeda, agar dapat bertahan dalam
kondisi persaingan yang semakin kompetitif, pemilik usaha harus dapat
menerapkan strategi yang tepat untuk menciptakkan produk yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan konsumen, hal ini perlu dilakukan agar produk pemilik
usaha tidak tertinggal dalam persaingan.
suatu dan
produksi dan operasi adalah unsur penting dalam sebuah perusahaan. Kelangsungan
hidup mati suatu perusahaan terdapat pada produksi dan operasinya.
Maka dari itu kami membuat makalah
dengan berjudul “Desain dan Kemasan Produk” Perusahaan dapat
berjalan sebagaimana seperti perusahaan lain jika dalam perusahaan tersebut ada
kegiatan produksi ,operasi ditambah lagi desain produk yang menarik dan unik.
Selain Kegiatan produksi dan operasi, Desain Produk Dan Jasa
juga merupakan salah satu kegiatan yang menciptakan hasil produksi akan
semakin meningkat. Bagaimana tidak? Desain Produk Dan Jasa bertumpu pada
desain dan kemasan pada produk yang kita lakukan sekanang ini, semakin indah
desain yang kita ciptakan maka akan semakin banyak peminat konsumen. Terdapat
banyak pilihan dalam pemilihan, penetapan, dan perancangan produk. barang
dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen.
Pada dunia pemasaran persaingan
merupakan hal yang lumrah dan wajar. Makadari itu berbagai usaha dilakukan
dalam upaya memenangkan persaingan ini. Salah satu diantaranya adalah membuat
desain kemasan produk yang menarik sehinggadapat mengundang konsumen untuk
membeli produk yang dipasarkan. Menurut Christine Suharto Cenadi, daya tarik
suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasannya. Kemasan merupakan “pemicu”
karena ia langsung berhadapan dengankonsumen. Karena itu kemasan harus dapat
mempengaruhi konsumen untuk
memberikan respon positif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan
permasalahannya yaitu :
1. Apa itu pengertian desain produk dan jasa?
2. Bagaimana cara melakukan desain kemasan?
3. Bagaimana transmisi menuju produksi?
4. Apa sajakah permasalahan desain produk?
5. Strategi produk dengan keunggulan bersaing.
6. Siklus kehidupan produk,dan yang terakhir transmisi menuju produk.
C. Manfaat penulisan
1. Manfaat pembuatan makalah ini untuk memberi penjelasan dan pengetahuan
kepada produsen atau yang mempunyai suatu produk agar dapat lebih memperhatikan
desain produk dan jasa.
2. Memberi pengertian dan pengetahuan luas tentang apa itu dan bagaimana
cara menganalisis produk dan jasa.
D. Tujuan Penulisan
1. Untuk menghindari kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi dalam
perbuatan suatu produk.
2. Untuk memmilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam
pembuatan produk.
3. Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.
4. Untuk menghitung biaya dan menentukan produk yang dibuat.
5. Untuk mengetahui kelayakan produk tersebuat apakah sudah memenuhi
parsyaratan tau masih perlu perbaikan kembali.
Bab II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Desain Produk
Desain diartikan dalam
kamus sebagai “ to fashion after a plan“, yang hanya sedikit menjelaskan
bagaimana ‘cara kerja’ dari apa yang disebut sebagai desain.
Desain produk dapat
didefinisikan sebagai generasi ide, pengembangan konsep, pengujian dan
pelaksanaan manufaktur (objek fisik) atau jasa. Desainer produk konsep dan
mengevaluasi ide-ide, membuat mereka nyata melalui produk dalam pendekatan yang
lebi sistematis. Peran seorang desainer produk, meliputi berbagai karakteristik
manajer pemasaran, manajer produk, industri dan desain insinyur perancang.
Seiring dengan
perkembangan trend globalisasi, desain mengalami penyesuaian, bentuk-bentuk
yang ditawarkan menyesuaikan selera pasar yang menginginkan bentuk-bentuk
populer. Desainpopuler merupakan desin yang tidak mengacu pada gaya
tradisional, tetapi dibuat sesuai dengan trend dan masanya saat itu. Sebagai
kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah hasil
kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau bentuk objek nyata.
Proses desain pada
umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya,
yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming (metode untuk memunculkan penyelesaian masalah yang
kreatif dengan mendorong anggota kelompok untuk melemparkan ide sembari menahan
kritik atau penilaian), maupun dari desain yang suda ada sebelumnya.akhir-akhir
ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga
muncul istilah “ perancangan proses”.
Secara
umum, proses desain suatu produk harus memperhatikan faktor-faktor berikut:
a.
Innovative
Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru
oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari
produk lama yang telah mencapai titik jenuh di pasaran, diperlukan sebuah
inovasi untuk mengganti produk lama tersebut. "Merilis produk baru yang
inovatif dan meningkatkan loyalitas pelanggan" (Razeghi, 2008).
b.
Makes a
product usefull
Makes a product usefull/ Membuat suatu produk berguna artinya produk yang kita buat haruslah jelas guna atau tujuan dari produk yang kita buat.
c.
Aesthetic
Adalah suatu nilai keindahan yang terdapat atau melekat dalam
suatu karya atau objek seni.
d.
Makes a
product understandable
Makes a product understandable/ membuat produk yang
dimengerti artinya desain produk yang kita buat haruslah yang kita pahami semua
hal tentang produk tersebut.
e.
Unobtrusive
Unobtrusvie/rendah hati adalah suatu sikap dimana seseorang memiliki kelebihan
atas kepemilikan materi, bakat atau kemampuannya namun tidak menonjolkannya di
hadapan orang lain.
f.
Honest
Honest / jujur adalah sebuah kata yang indah didengar, tetapi tidak
seindah mengaplikasikan dalam keseharian. Tidak pula berlebihan, bila ada yang
mengatakan “jujur” semakin langka dan terkubur, bahkan tidak lagi
menarik bagi kebanyakan orang. Semua orang paham akan maknanya, tetapi begitu
mudah mengabaikannya.
g.
Long
lasting
Long lasting/ sepanjang masa berarti produk yang akan dibuat
harus tahan lama agar dapat digunakan sepanjang masa.
h.
Thorough
thorough/teliti berarti cermat dan saksama dalam menjalankan sesuatu.
Orang yang teliti ditunjukkan dengan cermat, penuh minat, dan
berhati-hati dalam menjalankan sesuatu agar tidak terjadi kesalahan. Lawan dari
sifat teliti dan tekun adalah ceroboh atau teledor.
i.
Anvironmentally
friendly
Anvironmentally friendly / ramah lingkungan adalah gaya
hidup yang mencoba untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam dan harta
pribadi yang dilakukan oleh pribadi maupun masyarakat.
j.
As
little design as possible
As little design as
possible/ desain sedikit mungkin artinya desain arsitektur yang menampilkan elemen seperlunya,
sesimpel mungkin namun elegan.
Desain
kemasan perlu diciptakan agar memiliki nilai estetika tinggi. Karena itu
diperlukan perencanaan yang baik dalam hal ukuran dan bentuk sehingga efisien
dalam proses pengepakan,distribusi dan penyajiaan.
Sebagai contoh, desainer produk mendesain
kursi tidak hanya kursi tersebut tampak bagus, tetapi juga agar nyaman diduduki
dan mudah untuk diproduksi.
Inti
dari perencanaan desain terletak pada pengembangan konsep. Crawford
mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan dan
atau bentuk yang akan di lakukan perbaikan
dan bagaimana pelanggan menunjukan keuntungan/kerugiannya
Tiga bagian
penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan dengan kondisi
konsep adalah :
1. Bentuk
Hal ini merupakan bentuk fisik suatu
produk itu sendiri, material penyusunnya, dan sebagainya.
2. Teknologi
Termasuk di dalamnya antara lain :
prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, kebijakan, dan seterusnya yang dapat
digunakan untuk menciptakan/mencapai produk yang dimaksud.
3. Keuntungan
Nilai keuntungan yang diharapkan
pelanggan dari produk tersebut
Dalam membuat desain sebuah produk,
wirausaha perlu memerhatikan:
1. Membuat produk yang tepat (right
product) sebelum berpikir membuat produk
yang ideal (product right).
Membuat produk yang ideal adalah hal yang
bagus, tetapi membutuhkan usaha dan dana yang besar. Untuk tahap awal membangun
produk, jangan terlalu hanyut terhadap hal-hal yang detail terkait produk anda,
misalnya detail fitur-fitur yang ada dalam produk anda, seluk beluk teknologi
yang akan digunakan atau menyelesaikan isu-isu kecil. Yang harus anda fokuskan
adalah apakah produk anda sudah tepat dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
2.
Intuisi memegang peranan
yang penting, tetapi itu belum cukup.
Intuisi sangat diperlukan dalam membuat
sebuah produk, dan intuisi yang baik biasanya muncul dari orang-orang yang
sudah berpengalaman dalam membuat atau mengembangkan sebuah produk. Tetapi
intuisi tidak cukup, karena yang lebih penting sebelum memutuskan sesuatu
adalah data. Keputusan yang baik akan ditentukan oleh informasi yang baik dan
informasi yang baik ditentukan oleh data yang baik. Intuisi harus selalu diuji
dan divalidasi oleh informasi yang baik.
3.
Paham terhadap sasaran
nilai produk sejak awal.
Nilai produk selalu menjadi fokus utama
dalam membuat atau mengembangkan sebuah produk. Karena nilai produk itulah yang
akan membedakan produk kita dengan produk pesaing, ketepatan waktu peluncuran
produk kita dan seberapa besar produk kita mempunyai peluang dalam meraih
kesuksesan di pasar.
4.
Tanyakan kepada pelanggan
apakah mereka mau menggunakan produk anda, tidak hanya sekedar dapat menggunakan
produk anda.
Pertanyaan yang harus kita tanyakan pada
diri kita sendiri adalah, “Apakah produk ini sebaiknya dibuat ?”, bukan “Apakah
produk ini dapat dibuat ?”
Setelah kita bertanya terhadap diri sendiri, tanyakan hal tersebut kepada calon
pengguna karena banyak sekali alasan yang dapat diberikan oleh pengguna untuk
dapat sekedar menggunakan produk kita, tetapi belum tentu mau menggunakan
produk tersebut karena berbagai lasan, misalnya masalah harga, tidak lebih baik
dengan produk yang ada dan lain sebagainya.
5.
Buat purwarapa (prototype) produk sehingga akan
memudahkan dalam berinteraksi dengan pelanggan dan stakeholder.
Dengan membuat purwarapa produk, kita
dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga, dan, yang terpenting adalah, kita
dapat memperkenalkan produk kita dengan lebih cepat kepada calon pengguna.
Semakin cepat kita berinteraksi dengan calon pengguna, semakin cepat kita dapat
lebih mengerti apa yang diinginkan oleh pengguna, sehingga kita dapat membuat
produk yang tepat dengan lebih cepat.
6.
Keluar dari ruangan dan
berbicara dengan calon pengguna.
Pengumpulan data tentang kebutuhan
pengguna memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengembangan sebuah
produk. Banyak cara yang bisa dilakukan dalam proses pengumpulan data,
mengunakan telepon, berbicara langsung dengan mereka bahkan melakukan
pemantauan bagaimana mereka menggunakan produk pesaing. Proses ini memang
membutuhkan tenaga dan waktu, tetapi kegiatan ini sangat panting, yang
kemungkinan besar akan banyak menghemat waktu dan biaya pembuatan produk secara
keseluruhan.
7.
Bagian yang dihilangkan
sama pentingnya dengan bagian yang ditambahkan.
Produk yang baik tidak selalu harus
mempunyai banyak fitur, desain yang kompleks dan lain sebagainya. Sebagai
contoh, halaman utama situs pencari Google mempunyai desain yang sangat
minimal, desain smartphone iPhone juga sederhana.
8.
Jangan dengarkan pelanggan
apabila masukannya memberikan efek negatif kepada produk anda.
Tidak semua pelanggan atau calon pelanggan
memahami visi dan misi produk anda. Selalu lakukan analisa data pelanggan
terkait apa yang mereka butuhkan tanpa harus merubah visi dan misi yang telah
dibuat.
9.
Harus mempunyai tim
pengembang produk yang kuat.
Bagaimanapun produk dibuat oleh manusia,
sehingga hasil dari produk tersebut akan mencerminkan manusia-manusia
pembuatnya. Ketika Google ditanya, apakah hal terpenting dalam membuat produk,
jawabannya adalah manusia, manusia dan manusia. Seorang manajer produk harus
bisa membentuk “tim impian”, yang nantinya tim itu diharapkan akan dapat membuat
“produk impian”.
10.
Produk tersebut harus
dapat bercerita secara jelas dan sederhana dengan sendirinya.
Pengguna lebih tertarik dengan cerita
dibandingkan dengan fakta-fakta dan fitur-fitur. Ketika Steve Jobs
mem-presentasi-kan produk-produknya, dia selalu memilih pendekatan dengan
cerita, dibandingkan menjelaskan fakta-fakta dan fitur-fitur dari
produk-produknya.
B.
Kemasan Produk
1.
Pengertian
Pengemasan
adalah sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap
ditransportasikan, didisbrusikan, disimpan dijual dan digunakan. Atau dengan
kata lain pengemasan adalah proses memberi kemasan (wadah atau pembungkus) pada
barang/produk. Kemasan adalah desain kreatif yang menghubungkan bentuk,
struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan
informasi produk agar produk bisa dipasarkan.
1. Unik
dan Kreatif
Jika produk (atau kemasan) kita dilirik banyak orang, kita buat kemasan
sekreatif mungkin. Contohlah kemasan sereal sarapan yang sering kali
mencantumkan permainan labirin, teka-teki dan lainnya untuk mendorong konsumen
untuk membeli produk tersebut. Atau, kita juga bisa berkreasi dengan bentuk
kemasan seperti contoh di atas.
2. Font
dan Warna
Warna kemasan sebaiknya disesuaikan dengan jenis produknya. Atau, jika
perusahaan telah memiliki warna korporat yang khas, boleh juga diaplikasikan
pada kemasan.Kita pastikan menggunakan warna font yang tepat dan kontras.
Jangan menggunakan teks oranye pada latar belakang merah atau sejenisnya.
Sebagai panduan, buku Color Index bisa kita gunakan sebagai referensi padanan
warna.
3. Label
Mudah Dibaca
Sebagian besar konsumen membaca dulu informasi seputar produk yang akan mereka
beli, karena mereka ingin tahu apa yang mereka beli, dan apakah yang mereka
beli itu benar. Maka, sudah jadi tugas kita untuk memastikan para konsumen bisa
membaca informasi yang tercantum pada kemasan dengan baik. Caranya? Ya, dengan
memastikan ukuran dan bentuk font yang digunakan mudah dibaca.
4.
Memanfaatkan gambar
Masyarakat kita sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat dicerna oleh
panca indera. Dalam hal kemasan, rangsangan yang paling mudah dicerna adalah
rangsangan visual. Karena itu kita sebaiknya menyertakan gambar/visual dalam
desain kemasan kita, entah gambar kartun, foto produk, foto model atau apa pun.
Kita pastikan gambarnya beresolusi tinggi dan akan tampak bagus tidak peduli
seberapa besar atau seberapa kecil ukurannya.
5. Relevan
Gambar, bentuk font, warna dan bentuk kemasan haruslah sesuai dengan produk,
harus memiliki relevansi dengan jenis produk yang kita jual. Kita tidak boleh
menempatkan gambar anjing ketika kita membuat desain kemasan untuk
hotdog meskipun ‘dog’ memang berati anjing. Bisa-bisa kita dituduh
menyesatkan konsumen dan mereka tidak jadi membeli produknya karena berpikir
bahwa itu adalah makanan anjing atau terbuat dari daging anjing. Hehehe…
6. Bahasa
Yang Tepat
Kita pilih bahasa yang pas dengan produknya. Konsumen jaman sekarang itu sangat
sulit diyakinkan hanya dengan gambar yang indah-indah saja. Mereka butuh
informasi yang berlimpah dan sesuai.
7.
Kenyamanan
Yang tak kalah pentingnya, kita pastikan bahwa kemasan kita mudah dan nyaman
digunakan. Kita asumsikan bahwa kebanyakan orang yang akan menggunakan produk
ini orang sibuk. Jadi, kita coba buat hidup mereka lebih mudah. Kita tidak
perlu mendesain kemasan yang terlalu besar dan
sulit dibawa, semakin ringkas kemasannya, semakin banyak klien yang akan
memilihnya.
8. Kokoh
dan Tangguh
Salah satu fungsi utama kemasan adalah untuk melindungi produk. Dan, bagi para
konsumen, keamanan produk ini adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Makanya, kemasan harus selalu tersegel atau tertutup rapat, karena pasti
konsumen ogah membeli produk yang kemasannya terlihat terbuka atau rusak.
9. Mudah
dibuka
Nah, di sisi lain, kemasan juga tidak boleh terlalu rapat sampai sulit dibuka
konsumen. Jadi, kita harus melihat masalah dari dua sisi: Di satu sisi, kita
pastikan kemasan tidak mudah terbuka dan rusak saat diangkut, didistribusikan
dan dipasarkan, namun di sisi lain, kemasan mesti cukup mudah dibuka saat sudah
sampai ke tangan konsumen. Sekali lagi, kita pikirkan bahwa betapa sibuknya
konsumen yang membeli produk kita dan kita bayangkan kekesalan mereka saat
sudah sampai di rumah, ketika kemasannya begitu bandel dan sulit dibuka.
10. KIS :
Keep It Simple
Untuk menarik perhatian, kita buat desain yang sederhana, namun mencolok. Jika
memungkinkan kita pilih desain yang mudah dikenali oleh konsumen dari segala
usia, latar belakang pendidikan. Untuk membedakan tipe produk kita gunakan
warna yang kontras agar konsumen tidak salah memilih. Desain yang sederhana
namun dengan label yang berukuran pas, mudah dibaca, dipenuhi
informasi-informasi yang tepat akan lebih menarik perhatian ketimbang desain
yang terlalu ramai.
2. Fungsi Kemasan Produk
- Mewadahi
produk selama distribusi dari produsen hingga kekonsumen, agar produk
tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran
- Melindungi dan mengawetkan produk, seperti
melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen,
benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan
menurunkan mutu produk.
- Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan
dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen
melalui label yang terdapat pada kemasan.
- Meningkatkan efisiensi, misalnya : memudahkan
penghitungan (satu kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya),
memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia
perdagangan.
- Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi
pengaruh buruk dari produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas
berupa produk yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras,
gas beracun dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas
produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya.
- Memperluas pemakaian dan pemasaran produk,
misalnya penjualan kecap dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat
dari penggunaan kemasan botol plastik.
- Menambah daya tarik calon pembeli
- Sarana informasi dan iklan
- Memberi kenyamanan bagi pemakai.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Produk merupakan titik pusat dari
kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang
dapat ditawarkan kepasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya.Suatu produk harus memiliki
keunggulan dari produk produk yang lain baik dari segi kualitas, desain,
bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi dan rasa agar dapat menarik peminat
konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.Perancangan dan pembuatan
suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada merupakan bagian yang sangat
besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada.Kegiatan ini didapat dari
persepsi tentang kebutuhan manusia kemudian disusul oleh penciptaan suatu
konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, dan
diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.